Ev. Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main

JKI Logo

Bagaimana kami menghubungkan antara Jerman dan Indonesia?

Slider

Tentang Jerman

Jerman adalah tempat kelahiran Reformasi yang dimulai oleh Martin Luther pada awal abad ke-16. Sekarang ini, Protestan (terutama di utara dan timur) terdiri dari 33% populasi dan Katolik (terutama di selatan dan barat) juga 33%. Keseluruhan terdapat sekitar 55 juta orang beragama Kristen. Kebanyakan Protestan Jerman merupakan anggota dari Gereja Evangelikal Jerman.

Gereja Evangelis di Hesse dan Nassau (EKHN) dengan kantor pusat di Darmstadt adalah salah satu dari 19 gereja anggota (Landeskirchen) dari Gereja Evangelis di Jerman (EKD)

More

Pelayanan

Selain Baptisan, Peneguhan SiDi, Pemberkatan pernikahan dan Penguburan, tentu saja masih banyak tugas untuk Ibu Pendeta dan Majelis Jemaat kami, yang diatur secara jelas dalam Aturan Pelayanan Pendeta dan di peraturan rumah tangga gereja kami.

Ibadah

Pelayanan Alkitab

Bebinaan rohani

Kelompok Ibu-Ibu

Kumpulan keluarga

Kampung halaman jau dari kampung halaman

Jembatan antara budaya

Penggunaan dan perawatan bahasa Indonesia


Pendeta jemaat yang diutus oleh gereja Indonesia ke Jerman, dan jemaat memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun, mengembangkan dan merawat kerja sama antara gereja – gereja Oikumenis di Indonesia dan Jerman. Salah satu peran penting dari pendeta jemaat dan jemaat adalah fungsinya sebagai jembatan oikumenis.

Di seluruh relasi kemitraan, kami bukan hanya berfungsi sebagai alat di pihak Jerman dan Indonesia melainkan kami juga adalah anggota yang memiliki hak kesetaraan secara langsung.

Di dalam relasi kemitraan, kami sama – sama memikul tanggung jawab dalam semangat proses oikumenis: Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan.

Di antara Evangelische Kirche in Hessen und Nassau (EKHN) dan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) adalah kemitraan lebih dari 30 tahun.

Gereja Evangelis di Jerman, Gereja Roma Katolik dan Gereja Evangelical-Lutheran Independen mengatur hak dan kewajiban pendeta oleh aturan gereja (Peraturan Pelayanan Pendeta), yang sebagian besar berorientasi pada aturan pelayanan sipil negara dan karir oleh dewan studi.

Di gereja-gereja Protestan, seseorang menjadi pendeta setelah melewati jenjang studi Teologi dan melalui Pentahbisan Pendeta (Ordinasi) setelah melewati masa vikariat di Jemaat. Dengan demikian seseorang yang telah diordinasi sebagai Pendeta dipercayakan untuk memberitakan Firman Allah didepan umum dan pelayanan sakramen-sakramen (terutama pelayanan Baptisan dan Perjamuan Kudus). Dalam ibadah pentahbisan, Pendeta berjanji untuk menjalankan kerahasiaan pastoral dan perlindungan pengakuan.

Sebagai Info: Pendeta kami memiliki studi teologi dari tahun 1983-1988. Pada bulan Agustus 1988 – Desember 1989 dia menjalankan masa Vikariat dan akhirnya pada tanggal 10. Desember 1989 ditahbiskan (Ordinasi) menjadi pendeta. Dengan demikian dalam usia 28 tahun sebagai pendeta. Pada tahun 2016 dia merayakan ulang tahun ke 10 dalam pelayanannya di JKI / EIKG Rhein-Main.

Eklesiologi Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main

Sebagai bagian dari EKHN, Jemaat Kristus Indonesia Rhein – Main terpanggil melalui pelayanan jemaatnya untuk membawa berkat bagi masyarakat di Jerman, demikian halnya untuk orang – orang di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Ephesus 2 ayat 19: „Kamu bukan lagi orang asing tanpa hak kewarganegaraan, namun kalian adalah warga orang – orang kudus dan anggota keluarga Allah.“ Berkat ini mengungkap makna sebagai berikut:

Bhinneka

Bentuk spiritualitas Kristen Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main dan Perkumpulan rutin umat Kristen Indonesia di Frankfurt dan daerah Rhein-Main adalah bentuk spesifik budaya atas kesaksian tentang Kabar Baik. Kami mendukung keragaman kesaksian Kristen dan terbuka untuk kerjasama dengan orang-orang Kristen dari berbagai latarbelakang dan denominasi.

Jembatan

Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main berfungsi sebagai jembatan antara gereja – gereja di Indonesia dan di Jerman demikian halnya di Eropa.

Sosiologi

Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main berjuang melawan ketidakadilan sosial dan bersuara di gereja dan masyarakat. Kami menentang segala bentuk rasisme dan xenofobia dan kami mewakili posisi ini di dalam semua kegiatan kami.

Dialog

Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main harus terlibat di dalam dialog antar agama demi perdamaian. Secara khusus berdialog dengan umat Islam Indonesia di Frankfurt merupakan langkah ke arah rekonsiliasi antar agama-agama di Indonesia. Dengan dialog ini, kami ingin juga memberi kontribusi untuk kehidupan bersama yang damai antar agama-agama di Frankfurt.

Oikumene

Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main ingin dan bersedia mengambil bagian dalam Oikumene. Oikumene menjadikan jemaat hidup dan memberikan dirinya bermakna. Kami mendukung tujuan-tujuan gerakan Oikumenis dalam rangka Perdamaian, Keadilan dan Keutuhan Ciptaan.

Kontak